Pembahasan kali ini dengan tema "Komunikasi dalam Sistem Terdistribusi" dan saya mendapatkan sub bahasan mengenai konsep objek terdistribusi dan objek interface. Untuk pembahasan lainnya tersedia pada link kelompok diakhir artikel ini.
Dalam system terdistribusi berbasis obyek , memainkan peran kunci dalam membangun transparansi distribusi. Hal ini menjadi penting karena sistem relatif mudah untuk menyembunyikan aspek distribusi di belakang antar muka obyek. Seiring perkembangannya, sistem client server akhirnya dinilai tidak efisien lagi.
Dalam membuat aplikasi client server, programmer masih harus membuat fungsi-fungsi yang sama untuk aplikasi yang berbeda. Kadang kala kode program yang sama digunakan dengan melakukan copy paste dan melakukan sedikit perubahan untuk menyesuaikan dengan aplikasi yang baru dibuat. Jika ada perubahan, fungsi tersebut dalam masing-masing aplikasi harus dis update sat persatu lagi. Kita akan melihat bagaimana prinsip-prinsip sistem terdistribusi yang diterapkan ke sejumlah basis obyek sistem.
CORBA
Common Object Request Broker Architecture (CORBA) merupakan standar yang
dikeluarkan oleh Object Management Group (OMG). Spesifikasi CORBA ini berisi
sebuah spesifikasi infrastruktur yang disebut Object Request Broker (ORB)
yang memungkinkan aplikasi klien untuk dapat berkomunikasi dengan obyek secara
remote. Spesifikasi ini meliputi antarmuka program, protokol komunikasi dan
model obyek atau layanan yang memungkinkan aplikasi yang ditulis dengan
berbagai macam bahasa pemrograman.
CORBA membungkus kode program yang dibuat dengan bahasa pemrograman tertentu
menjadi sebuah obyek yang ditambah dengan informasi mengenai kemampuan kode
program dan cara mengaksesnya. Obyek tersebut dapat dipanggil oleh program lain
melalui jaringan. CORBA menggunakan interface definition languange (IDL) untuk
menunjukkan interface atau antarmuka yang dapat digunakan oleh program atau
obyek lain. Dari IDL tersebut CORBA akan memetakannya ke implementasi yang
lebih spesifik dari masing-masing bahasa pemrograman.
COM
Component Object Model (COM) adalah teknologi yang diciptakan oleh Microsoft
untuk memungkinkan komunikasi antaraplikasi. Teknologi ini sudah
disediakan untuk beberapa platform tetapi kebanyakan digunakan untuk platform
Windows. Teknologi ini sudah diperkenalkan oleh microsoft pada tahun 1993
tetapi baru populer pada tahun 1997. Perkembangan teknologi COM ini bermula
dari teknologi OLE (Object Linking and Embedding) yang dibuat untuk
memungkinkan aplikasi dapat saling bertukar data.
DCOM
Pada tahun 1996 diperkenalkan Distributed Component Object Model (DCOM)
sebagai jawaban Microsoft atas CORBA. DCOM dibandingkan dengan COM
memiliki kelebihan mampu untuk terdistribusi dan berkomunikasi
antarkomponen melalui jaringan. DCOM dan CORBA saling berkompetisi untuk
menjadi standar dalam distribusi komponen melalui internet. Namun dibalik
kesulitan dalam hal keamanan, sebuah browser yang berjalan menggunakan
teknologi http sudah dapat menggantikan teknologi tsb.
RMI
Remote Method Invocation (RMI) adalah sebuah teknik pemanggilan
method remote yang lebih secara umum lebih baik daripada RPC. RMI
menggunakan paradigma pemrograman berorientasi obyek (Object Oriented
Programming). RMI memungkinkan kita untuk mengirim obyek sebagai
parameter dari remote method. Dengan dibolehkannya program Java
memanggil method pada remote obyek, RMI membuat pengguna dapat
mengembangkan aplikasi Java yang terdistribusi pada jaringan. RMI menyediakan mekanisme dimana server dan client berkomunikasi dan
memberikan informasi secara timbal balik. Aplikasi semacam ini
seringkali disebut aplikasi objek terdistribusi
Langkah-Langkah Pembuatan Program dengan RMI
Dalam RMI, semua informasi tentang satu pelayanan server disediakan
dalam suatu definisi remote interface. Dengan melihat pada definisi
interface, seorang pemrogram dapat memberitahukan method apa yang dapat
dikerjakan oleh server, meliputi data apa yang diterima dan data apa
yang akan dikirim sebagai tanggapan. Definisi yang ada pada remote interface menentukan karakteristik methods
yang disediakan server yang dapat dilihat oleh client. Client
programmer harus dapat mengetahui methods apa yang disediakan server dan
bagaimana memanggilnya langsung dengan melihat ke remote interface.
Client mendapatkan referensi ke remote object melalui RMI registry.
Membangun suatu aplikasi terdistribusi menggunakan RMI meliputi 6 langkah. Keenam langkah tersebut adalah:
- Mendefinisikan remote interface
- Implementasi remote interface dan server
- Pengembangan client (atau applet) yang menggunakan remote interface
- Mengkompilasi source files dan mem-buat stub and skeletons
- Memulai (start) RMI registry
- Menjalankan server dan client
Referensi
1. Link
2. Link
Kelompok :
1. April : http://aprilinaputri19.wordpress.com/2014/03/17/protokol-sistem-terdistribusi-komunikasi-studi/
2. Aries : http://ariesprayoga.wordpress.com/2014/03/17/remote-procedure-call/
3.Priyanti: http://priyantikusumasari.blogspot.com/2014/03/sistem-terdistribusi-secure-shell-studi.html
4. Yanizar : http://teknophobia.blogspot.com/2014/03/sistem-terdistribusi-komunikasi-studi.html